Ketua DPRD Morut Bongkar “Pesanan Politik” soal CV SAP yang Menyerang Dirinya

BERITA425 Dilihat

MOROWALI UTARA – Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar DPRD Morowali Utara bersama Komisi III DPRD Sulawesi Tengah, Selasa 25 Juni 2025, mendadak memanas. Bukan karena perdebatan teknis soal tambang, tapi karena kemarahan Ketua DPRD Morowali Utara, Warda Dg Mamala.

RDP yang berlangsung di gedung DPRD Morut itu menghadirkan sejumlah perusahaan tambang nikel. Salah satunya adalah CV Surya Amindo Perkasa (SAP), perusahaan yang belakangan kerap disorot dan jadi sasaran demonstrasi di Jakarta.

Ketua DPRD Morut Warda Dg Mamala, menyampaikan unek-unek di momen RDP hari itu. Ia mengaku hampir dua tahun terakhir, namanya kerap dikait-kaitkan secara sepihak dengan perusahaan SAP.

“Kasih tahu itu yang demo-demo, turun ke lapangan. Kenapa kalian kaitkan dengan saya? Kenapa kalian demo-demo saya?” tegas Warda lantang.

Politisi Partai Golkar itu tak kuasa menyembunyikan kekesalannya. Ia menyebut, tuduhan yang diarahkan kepadanya selama ini tidak berdasar dan penuh kepentingan. Apalagi, demo itu tidak pernah dilakukan di Morowali Utara — lokasi perusahaan beroperasi CV SAP, tapi justru dilakukan di Jakarta.

Aksi unjuk rasa di Jakarta dipimpin Muhammad Ubadilla Gaga, Ketua Forum Mahasiswa Sulawesi. Namun faktanya, Ubadilla adalah pengurus Forum Mahasiswa Maluku Utara Jabodetabek. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar soal legitimasi dan motivasi aksi tersebut.

Menanggapi situasi itu, Direktur CV SAP, Syamsir, turut angkat suara. Ia menegaskan bahwa perusahaannya beroperasi secara legal sejak 2010. Seluruh perizinan lengkap dan diawasi langsung oleh Inspektur Tambang Sulteng yang dibawahi Kementerian ESDM.

“Kami heran, kenapa hanya kami yang disorot? Di lokasi yang sama ada juga perusahaan lain, tapi tidak pernah disentuh. Ini tidak adil dan terkesan ada fitnah,” ujar Syamsir.

Ia menduga ada upaya membangun opini negatif terhadap perusahaannya maupun tokoh-tokoh tertentu.

“Kalau benar peduli tambang ilegal, kenapa hanya kami yang diserang? Ini murni aksi mahasiswa atau ada pesanan politik dari pihak tertentu?” ucapnya.

Usai RDP, Warda kembali menegaskan dirinya sudah cukup bersabar selama ini. Ia merasa ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menyebar “pesanan politik” untuk merusak citranya di mata masyarakat.

“Mereka hembuskan isu yang tidak benar terus-menerus. Akhirnya masyarakat jadi sinis. Lama-lama bisa percaya. Makanya hari ini saya luruskan,” ujar Warda.

Ia pun menuntut klarifikasi terbuka dari pihak-pihak yang selama ini menyebar fitnah. Jika terus dicemarkan tanpa bukti, ia siap mengambil langkah hukum.

“Jangan campuradukkan urusan politik dan ekonomi, dengan cara-cara yang kotor. Kalau memang punya bukti, bawa ke Morut. Jangan cuma lempar isu dari Jakarta sana,” tutup Warda menegaskan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *