BEKASI- Dr. Mardiman Sane., SH., MH memberikan klarifikasi soal viralnya dugaan adanya penyekapan calon Asisten Rumah Tangga (ART) /Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sulawesi Tengah (Sulteng) yang sempat dilaporkan ke Polsek Pondok Gede Polres Metro Bekasi Kota.
Saya menyampaikan klarifikasi atas dugaan adanya penyekapan ART/TKI yang berasal dari Palu dan Donggala (Pantai Timur). Sebagai berikut:
1. Issue tersebut tidak benar. Saya sudah jumpa dengan para Calon ART / TKW tersebut di Polsek Pondok Gede, Bekasi Jawa Barat.
2. Mereka semua dalam keadaan sehat dan menunggu di berangkatkan.
3. Oknum yang membuat pengaduan di Polres sebenarnya calon TKI yang mau pulang, namun justru buat berita yang cenderung hoax dan menyesatkan.
“Dari 6 calon TKI ini. Yang 5 dalam kondisi baik-baik saja. Sementara yang 1 orang sudah saya bantu kepulangannya ke Sulawesi Tengah,”ujar Dr. Mardiman Sane kepada media (22/12).
Sejak informasi soal dugaan penyekapan para calon TKI asal Sulteng ini ramai dan menjadi viral. Dr. Mardiman Sane., SH., MH yang merupakan politisi muda partai Demokrat dan berasal dari Sulawesi Tengah ini tergugah, Dr. Mardiman berusaha mencari keberadaan para calon TKI sejak hari Rabu 21 Desember 2022. Hingga bisa berjumpa dengan para calon TKI ini dan mendengarkan apa yang menjadi permasalahan mereka.
Dugaan penyekapan ini viral setelah Polsek Pondok Gede Polres Metro Bekasi Kota, melakukan penggrebekan di sebuah rumah kontrakan jalan Bina Lindung Jatiwaringin Pondok Gede Kota Bekasi dan mengamankan 6 orang. Yang terdiri dari 5 orang perempuan (calon TKI) asal Propinsi Sulawesi Tengah, dan 1 orang pria (penjaga kontrakan) pada hari selasa 20 Desember 2022 sekitar pukul 22.30 wita.
Penggrebekan ini terjadi diketahui berawal dari laporan salah satu calon TKI yang sebenarnya ingin pulang, lalu membuat cerita yang cenderung menyesatkan.
Selain berdiskusi dan memastikan kondisi para calon TKI asal Sulteng baik-baik, Dr. Mardiman Sane juga memberikan motivasi semangat berjuang bagi para pencari kerja. Ia berjanji akan memberikan perhatiaan dan perlindungan hukum jika para calon TKI ini mendapatkan kesulitan.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian karna berasal dari Propinsi yang sama yaitu Sulawesi Tengah dan kejadian tersebut terjadi di seputaran wilayah Dr. Mardiman Sane berdomisili.
