MOROWALI UTARA- Dana tali asih senilai 500 juta yang di berikan PT. BUMANIK untuk desa Tompira kecamatan Petasia Timur kabupaten Morowali Utara penuh dengan teka-teki, hal ini membuat puluhan warga melakukan aksi demo di depan kantor desa Tompira senin 24 Januari 2022.
Sayangnya aksi warga ini pun tidak direspon oleh kepala desa Tompira Moh. Sufran. Dari pantauan jurnalis dilapangan, Moh. Sufran tak kunjung hadir di kantor desa saat demonstrasi terjadi pagi tadi.
Redaksi menghubungi Kades Tompira melalui sambungan telpon dan untuk konfirmasi terkait tudingan soal dana tali asih dari PT. Bumanik 500 juta tahun 2022 yang belum lama diterima untuk disalurkan ke masyarakat.
“Kan sudah habis rapat kemarin BPD mengundang kades ada rapat umum. Kemarin maunya saya di titip dulu ke brangkas PT. Bumanik cuma Bumanik juga ndak mau dititip ke brangkas nya sebelum penyelesaian APL, Dananya sekarang ada di perangkat desa,” Ujar kades Tompira via sambungan telpon (24/1).
Dalih Moh. Sufran soal dana tali asih harus menunggu urusan APL baru di salurkan, menjadi pertanyaan besar. Pasalnya tidak ada kaitan dana tali asih tersebut dengan proses pengurusan APL. Hal ini juga diakuinya saat kami melakukan konfirmasi via telpon
“Tidak juga tergantung kesepakatan,” ujar kades (24/1).
Jika kesepakatan bisa menjadi dasar menyalurkan dana. Mengapa Kades Sufran enggan melakukan musyawarah dengan seluruh masyarakat agar jelas, sehingga tidak ada tudingan miring.**
Demo hari ini menghasilkan kesepakatan, warga mendesak dilakukan musyawarah desa menghadirkan kades pada tanggal 31 Januari 2022 mendatang.