MOROWALI UTARA-
Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara (Morut) kunjungi 3 Puskesmas di Morowali Utara, terkait terjadi puluhan kasus diare hingga menyebabkan kematian.
Ketua komisi I Melky Tangkidi, bersama Indrawati Balirante dan Yanto Baoli mengunjungi puskesmas Korololama, Puskesmas Molino, Puskesmas Beteleme, Senin 30 Mei 2022.
“Khusus Puskesmas Korololama saja 48 kasus sampai dengan tanggal 29 Mei, kemudian masuk lagi tadi 5 pasien totalnya ada 53 kasus diare. Lonjakan ini masuk kejadian luar biasa. Sehingga komisi I perlu melihat langsung kondisi fisik pasien yang di rawat,” ujar Indrawati Balirante.
Dalam bulan Mei tercatat ada 3 anak meninggal dunia akibat diare yang terjadi.
Kepala Puskesma Korololama Lenny Rumope mengatakan kebanyakan menyerang anak dibawah 5 tahun.
“Rata-rata usia dibawah 5 tahun. Penyebabnya menurut hasil surveylans kami karena faktor kebersihan lingkungan sekitar. Untuk kemungkinan karena air yang di konsumsi, misalkan air minum isi ulang galon. Kami tidak bisa memastikan, karena alat pemeriksaan yang ada sudah ekspayer,” Ujar Kapus Korololama
3 kasus kematian terhadap Balita dan anak-anak di Morut ini adalah masalah besar yang terjadi. Hal yang miris juga, tidak tersedia alat pemeriksaan untuk air minum isi ulang galon,
Sesuai Permenkes Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum, dipersyaratkan bahwa kadar E coli dalam air minum adalah 0 per 100 mililiter (ml) air harus dipenuhi.
Ternyata pemeriksaan bakteri E coli tidak menjadi perhatiaan bagi Dinas Kesehatan setempat. Kepala Dinas Kesehatan Morut yang dihubungi via sambungan telpon, tidak menjawab panggilan, sampai berita ini tayang.**