KOLONODALE- Pemeritah Kabupaten Morowali Utara melayani pengajuan surat rekomendasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) menggunakan jeriken di Kantor Bagian Ekonomi Setdakab, Morowali Utara, sejak Kamis (23/6/2022). Pengajuan kembali surat rekomendasi baru tersebut dipicu maraknya penggunaan rekomendasi yang tidak tepat sasaran.
Kapolres Morowali Utara melalui Kasat Reskrim Iptu Ranggah H Sanjaya mengatakan pembuatan surat rekomendasi baru tersebut dilakukan usai pihaknya mengadakan Rapat Koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten Morowali Utara terkait menyikapi keterbatasan penyediaan BBM untuk kebutuhan Nelayan dan Petani yang akhir-akhir ini telah menimbulkan keresahan ditengah masyarakat.
“Kelompok masyarakat Nelayan dan Petani bisa melakukan pengisian jerigen mulai hari Kamis kemarin. Kabag ekonomi akan membuat surat rekomendasi yang terbaru sesuai dengan data falid yang diberikan oleh Dinas terkait tertanggal 30 Juni 2022,” ujarnya, Sabtu (25/6/2022).
Ranggah mengatakan hasil temuan Polres, banyak BBM subsidi penyalurannya tidak tepat sasaran. Sehingga pihaknya menginisiasi pertemuan dengan pihak terkait termasuk Pemerintah Kabupaten agar persoalan kelangkaan BBM dapat diantisipasi.
Ia mengatakan pengisian jerigen untuk nelayan dan petani akan di jadwalkan pada hari Senin, Selasa, Kamis dan jumat. Surat rekomendasi yang sudah dibuat oleh Kabag Ekonomi akan ditembuskan ke semua SPBU di Morowali Utara dan BPH Migas.
“Pengambilan jerigen di SPBU akan diwakilkan kepada setiap Ketua Kelompok Tani. Pemda Morut akan merencanakan pembangunan SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan) diwilayah Morowali Utara,” jelasnya.
Diketahui akhir-akhir nelayan dan petani di Morowali Utara merasa resah dengan adanya surat rekomendasi pembelian BBM di SPBU yang tidak tepat sasaran. BBM yang seharusnya di salurkan kepada nelayan dan petani, justru di manfaatkan oleh orang-orang tertentu untuk kepentingan pribadi. Diduga pula beberapa warga memanfaatkan suarta rekomendasi untuk menimbun BBM dan diecer. VAN