
MOROWALI UTARA- “Jaka Sembung naik ojek, nggak nyambung jek” Sepenggal pantun yang pernah di ucapkan Bupati Morowali Utara (Morut) DR. dr. Delis Julkarson Hehi, MARS saat masa kampanye.
Pantun ini juga menggambarkan bagaimana tidak nyambungnya, upaya gencar promosi produk asli Morut lewat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dilakukan Bupati, dengan Dinas Koperasi dan UMKM Morut yang cuek terhadap pemasaran produk.
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Tengah gelar Gebyar UMKM 2022 sekaligus lounching PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) KUMKM Provinsi Sulteng dengan mengusung tema “Penguatan SDM Dalam Mewujudkan UMKM Mandiri Dan Berdaya Saing Go Digital”. Bertempat di Halaman Gedung Plut KUMKM. 19-20 Agustus 2022.
Dalam kegiatan tersebut hadir perwakilan dari IKM Berkat Kinawa Tabarano yang di wakili oleh Fitagustini. Dalam kegiatan ini, sejumlah produk asli masyarakat Morut langsung ludes jadi rebutan pengunjung di hari pertama.
“Produk jamur Tandan kosong sawit dari Morut jadi idola. Ratusan pcs langsung diborong. Salah satu pembelinya adalah mantan Sekprov Sulteng Hidayat Lamakarate. Bahkan kursi yang terbuat dari botol plastik bekas juga laku terjual,” ujar Fita
Produk asal kabupaten Morowali Utara juga akan mengisi salah satu stand pameran produk selama 6 bulan ke depan.
Sayangnya, keberhasilan pelaku usaha untuk mempromosikan kerajinan dan makanan khas Morut, hanya bertepuk sebelah tangan bagi Kadis Koperasi dan UMKM Morut Patta Toba. Pihak Dinas justru tidak hadir dalam momentum penting yang di buka oleh wakil Gubernur ini. Sikap cuek ini bukan hanya baru kali ini, Kadis di nilai kurang respon pada setiap kegiatan UMKM Morut.
Kami mencoba mengkonfirmasi Kadis Koperasi dan UMKM Morut Patta Toba melalui sambungan Whatsapp, namun sampai berita ini tayang belum berhasil terhubung.
Perwakilan dari UMKM yang hadir, bahkan secara mandiri menggunakan biaya sendiri. Demi mempromosikan kerajinan dan makanan khas Morut.**