MOROWALI UTARA- Terkait dengan adanya wartawan yang meminta dana kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Morut dan mencatut nama salah satu wartawan senior di Morut serta nama panitia Festival Media di Palu, Ketua Forum Komunikasi Jurnalis (FKJ) Morut Rolex Malaha mengimbau narasumber tidak melayani wartawan abal-abal.
Menurut dia, wartawan abal-abal itu mengabaikan undang-undang pers, kode etik, dan aturan dewan pers.
“Kalau komentar saya normatif saja, wartawan kalau turun lapangan, kerjakanlah tugas-tugas jurnalistik. Urusannya adalah mencari, mengumpulkan, memverifikasi dan menyiarkan berita, bukan uang,” ungkap Rolex, Rabu 7 Desember 2022.
Dia menjelaskan, jika ada organisasi profesi mengadakan sebuah donasi yang bersifat kepentingan pengembangan profesional itu harus ada surat khusus untuk penugasan kegiatan tersebut.
“Harus ada surat tugas khusus untuk penugasan tersebut, bukan menggunakan kartu pers, apalagi ‘menjual’ nama rekan jurnalis atau orang lain,” tandasnya
Mantan Kepala Biro ANTARA Sulteng itu juga mengimbau, untuk instansi atau para narasumber harus membantu profesi wartawan dengan cara memverifikasi jurnalis yang berkunjung.
Terlebih oknum jurnalis yang datang bukan untuk kepentingan konfirmasi berita.
“Narasumber harus skeptis betul. Tindakan seperti ini sangat bermanfaat untuk menegakkan harkat dan kehormatan jurnalis,” tutur Rolex.
Ia juga menegaskan, narasumber jangan takut dikatakan mempersulit kerja jurnalis apabila ingin memverifkasi mereka.
“Tidak usah takut dituduh mempersulit kerja jurnalis, sebab jurnalis abal-abal memang hsrus dipersulit, kalau perlu ditutupkan pintu,” tandasnya.
Sebelumnya, ada oknum wartawan salah satu Media online inisial A. Yang meminta donasi kepada anggota DPRD Morut melalui pesan WhatsApp. Oknum ini mengaku sebagai panitia Festival Media dan sedang bersama wartawan Morut.
Maka pada tanggal 1 Desember di transfer uang senilai 5 juta. Tadi malam saya sudah konfirmasi kepada wartawan Morut yang namanya di catut, dan setelah nomor telpon tersebut dikonfirmasi, oknum inisial A mengakui benar adalah dirinya yang meminta uang tersebut dan berjanji akan kembalikan.
“Saya juga konfirmasi kepada anggota dewan, yang katanya mendapat telpon dari oknum inisial A yang berjanji akan mengembalikan dana tersebut,” ungkap Wakil ketua I Media Independen Online (MIO) Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Hendly Mangkali,
“Kami sebagai bagian dari jurnalis Morut dan pengurus MIO Indonesia Sulteng minta agar persoalan ini di tindak lanjuti sampai ke penegak hukum. Kami juga akan mengawal apakah benar sudah ada pengembalian dana sampai hari ini,” tambah Hendly.
Menurut Hendly selama ini wartawan yang bertugas di Morowali Utara terkena dampak negatif dari perilaku oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.**