MOROWALI UTARA- Ketua Fraksi merah putih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara (Morut), Helen, SE minta masyarakat tidak terpancing dengan gesekan antara pihak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga kerja Asing (TKA) di PT. GNI yang tengah bergejolak.
” Saya prihatin dengan kejadian di GNI… Saya berharap semua pihak bisa menahan diri. Terutama masyarakat Morowali Utara agar tidak terpancing isu SARA dan etnis. Kita percayakan persoalan ini ditangani oleh pihak keamanan,”kata Helen saat ditemui media ini (15/1)
Helen yang juga anggota komisi III DPRD Morut ini mengatakan, telah mengusulkan agar DPRD Morut segera melakukan Rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak terkait untuk mengetahui duduk persoalan yang terjadi.
Menurutnya, kejadian demonstrasi yang berujung bentrok antara tenaga kerja di awal tahun 2023 ini, adalah pekerjaan rumah yang harus ditangani serius.
Kerusuhan yang terjadi di lingkungan PT.GNI tersebut dilaporkan menimbulkan dua orang korban jiwa (meninggal dunia), seorang TKI dan seorang TKA serta kerugian material yang cukup besar.
Dilaporkan pula terjadi penjarahan di asrama putri TKI serta pembakaran asset-asset perusahaan.
Sekitar 70 orang telah ditahan kepolisian untuk mengusut tuntas aksi anarkis tersebut.