Rusuh Di PT. GNI Morut, Ketua APJAKER: Evaluasi Semua Pihak

BERITA993 Dilihat

MOROWALI UTARA- Terkini rusuh yang terjadi di kawasan industri PT. GNI, Kabupaten Morowali Utara (Morut) kiranya menjadi evaluasi bersama. Pemerintah, perusahaan pemilik kawasan serta pihak terkait lainnya. Diharapkan pemerintah menekankan kepada perusahaan pemilik kawasan agar dapat melakukan Induksi bagi pekerjanya, baik terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) maupun kepada tenaga kerja Asing (TKA)

“Budaya TKI dan TKA, jauh berbeda. Olehnya, pemerintah harus menekankan kepada pemilik kawasan agar semua pekerja wajib dilakukan induksi termasuk pekerja Cina, sebelum berkerja” Ucap Iswanto, selaku Ketua Asosiasi  Perusahaan Jasa Tenaga Kerja (APJAKER) Morowali.

Kata Iswanto lebih lanjut, meananggapi kejadian yang terjadi di PT. GNI, dalam induksi tersebut para pekerja asing harus  diberikan pemahaman terkait adat, adab, perilaku di Indonesia dan juga disampaikan terkait sanksi tegas kepada mereka jika terjadi tindakan yang melanggar, begitupun kepada tenaga kerja Indonesia, diharapkan dapat menjaga sikap baik didalam maupun diluar kawasan.

Iswanto juga menyampaikan jika rekrutmen harus benar-benar sesuai prosedur, karena pengalamannya selama ini, khusus rekrutmen karyawan kontraktor yang bergerak dibidang penyedia jasa tenaga kerja bahwa proses rekrutmen sangat tidak sesuai prosedur. Mengapa demikian, karena pihak cina selaku pengguna jasa tenaga kerja tidak paham alur dan mekanisme rekrutmen. Terkadang minta hari ini, besok harus ada, minta pagi sore harus masuk.

 

“Hal ini membuat kualitas pekerja tidak sesuai harapan dari sisi kualifikasi, sikap dan prilaku. Sebagai perusahaan jasa tenaga kerja mau tidak mau harus memenuhi permintaan tersebut. Maka tidak heran jika kemudian banyak karyawan kontraktor yang melakukan pelanggaran-pelanggaran dalam kawasan. Misalnya terjadi pencurian, perkelahian bahkan sampai tindakan yang fatal” Paparnya.

Berangkat dari cerminan dikawasan IMIP, dirinya berdiskusi bersama bapak Kapolsek Bahodopi, ditemukan jika data pelanggaran yang terjadi 98% karyawan yang melakukan pelanggaran dalam kawasan adalah karyawan kontraktor. Sehingga hal tersebut bisa menjadi perhatian bersama untuk dievaluasi semua pihak.

“Berharap semua kawasan industri khususnya PT. IMIP, kawasan Industri terbesar dengan tenaga kerja terbanyak diharapkan dapat memberikan perhatian khusus terkait hal-hal kecil yang dapat berdampak besar. Bahwa jika terjadi hal-hal fatal yang tidak di inginkan seperti yang sudah terjadi dibeberapa kawasan industri lainnya maka akan merugikan semua pihak” Harap Iswanto.

 

Iswanto berpesan kesemua pihak untuk bersama-sama jaga Kamtibmas, ciptakan suasana investasi yang aman, kondusif. Visi Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Morowali adalah, Sinergi dan Kolaborasi Untuk Menciptakan Iklim Investasi Yang Aman dan Kondusif.

 

Oleh, Iswanto.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja (APJAKER) Morowali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *