MOROWALI UTARA- Anggota komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara (Morut), Helen, SE mengkritisi pernyataan PPK PUPR Morut, dalam pekerjaan 2 Proyek jalan Era dan Peleru.
Helen mengatakan PUPR jangan mencari pembenaran atas kesalahan. Dan seharusnya tidak mengerjakan sesuatu yang tidak sesuai prosedur. Alasan tidak gunakan molen karna kehabisan solar, bahkan tidak pernah terdengar saat komisi III menanyakan hal tersebut di rapat pasca tinjauan lapangan. Saat itu PUPR hanya diam saat di tanyakan.
“PUPR jangan mencari pembenaran atas kesalahan. Akui saja, karna kita ini DPRD bukan asal kritik. Itu temuan dilapangan dan kita pantau. Hari ini saja tidak ada pekerjaan disana. Soal mereka menyebut di saring atau di aya-aya pasirnya. Saat ini disana tumpukan pasir berserakan, dan tidak ada aya-aya seperti yang mereka fotokan. Itu foto lama, saat awal komisi III rencana turun. Kemudian soal alasan tidak pakai molen karna kehabisan solar, tidak masuk akal. Harusnya cari solar dulu baru kerjakan. Jangan mengerjakan yang tidak sesuai prosedur,” kata Helen
Ketua komisi III DPRD Morut, Abidin Lamatta yang paling keras menyoroti PUPR adalah warga desa Peleru yang setiap saat melalui jalan tersebut.
Kami mencoba konfirmasi kepada salah satu warga Peleru, yang membenarkan bahwa saat ini tumpukan material berserakan, dan hari ini tidak ada pekerjaan di ruas jalan tersebut.
“Tidak ada orang ba kerja kalau hari ini, kalau pasir ta tumpuk begitu saja di jalan,” kata salah satu warga yang enggan namanya disebut.
Sebelumnya PPK Proyek, Ronal Lagambi menjelaskan soal kendala mereka saat dilapangan, menjawab kritikan DPRD Morut.
“Masalah material itu yang bercampur tanah, kan material itu kita ambil di jembatan Kuse, ada juga di aintu. Jadi saat pengambilan material paka eksa, jadi otomatis dengan tanah. Jadi waktu itu memang ada tercampur tanah, cuma kita pakai saringan juga kita aya-aya. Kita mengikuti JMD Soal material, yang kita pakai ke laboratorium kebanyakan dari Aintu, tetapi ada juga dari Kuse. Secara kelayakan sih pak masuk,”kata PPK (4/2)
PPK juga menyampaikan alasannya, soal penggunaan molen yang di kritik oleh anggota komisi III, Helen, SE.
“Memang betul waktu peninjauan tidak pake molen, karena kebetulan saat itu kehabisan solar. Tetapi sebelum meninjau apalagi struktur kita pake, dan setelah itu setiap hari kita pakai molen. Jujur saja waktu itu kita kehabisan solar. Tetap harus pake, kita sesuaikan dengan spek yang ada,”ujarnya
DPRD Morut mengingatkan PUPR Morut untuk tidak hanya bicara, tetapi betul-betul melakukan pengawasan. Dana PEN tujuannya untuk memulihkan ekonomi, tidak akan tercapai jika dikerjakan asal-asalan.