Meski di Pesisir dan Terisolir. Desa Koya Punya Pemuda Membanggakan Bakal Bergelar Doktor.

BERITA944 Dilihat
Foto: Badudin (kiri) , Surahman (kanan)

MORUT- Tuntutlah Ilmu Sampai Ke Negeri Cina” peribahasa tersebut mungkin sering kita dengarkan ketika duduk di bangku sekolah.

Semangat itu juga melekat pada sosok Kepala Desa (Kades) Koya Badudin. Meski berada di desa Pesisir namun semangatnya mendukung pendidikan bagi para warganya patut di acungi jempol.

Kades Koya tahun ini, tengah mencari rumah kontrakan untuk asrama bagi pelajar dan mahasiswa desa Koya yang ada di kota Palu.

“Sementara kita jalan perencanaan cari yang tempat dekat-dekat kampus. Jumlah mahasiswa Alhamdulillah meningkat terus tiap tahun kalau yang di Palu 24 orang.” ujarnya.

Meskipun desa Koya adalah wilayah lingkar tambang yang belum tersentuh dana CSR, tak mematahkan semangat Kades Koya untuk mendanai kontrak asrama bagi anak-anak desanya.

Mahasiswa asal desa Koya kecamatan Petasia kabupaten Morowali Utara lebih banyak adalah mahasiswa Putri. Selain biaya kos yang mahal, Hal ini jadi pertimbangan Kades untuk menyatukan mereka.

“Pertama karna biaya kos yang begitu mahal.. Karna orang tua wali siswa.. Kalau sudah mau jatuh tempo bayar kos pasti mereka curhat.. Sama saya.. Yang kedua.. Untuk mempersatukan mereka.. Agar mereka saling mengingatkan.. Dan mudah dikontrol,” Ujar Kades

Semangat belajar para generasi muda anak-anak desa Koya patut di tiru. Bahkan salah satu putra asal desa Koya sebentar lagi bergelar doktor.

Dia adalah Surahman, adik kandung dari Kades Koya yang juga menjadi dosen di salah satu universitas Negeri di kota Palu.

Bahkan telah dibentuk himpunan Mahasiswa Pelajar Koya “Himalaya”.

Dari desa Koya kita perlu belajar banyak. Meskipun desa ini terisolir dari akses darat. Hanya lancar ditempuh dengan perahu, namun pendidikan mereka sangat luar biasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *