MORUT- Nama “Ibu” disebut saat orang dekat oknum pejabat di Morowali Utara (Morut) minta Fee kepada pengusaha di Makassar.
Hal ini disampaikan oleh pengusaha inisial R, saat media ini melakukan wawancara, terkait dugaan permintaan fee, dalam proyek pembangunan Telletubies di Dinas Pariwisata Morut tahun anggaran 2022 yang mangkrak dan harus putus kontrak.
Ketika media menanyakan apakah oknum yang meminta fee mengaku diperintahkan oleh “ibu”, pengusaha R pun mengakuinya.
“Iya,, Karna Saya ingat sekali itu siang-siang Saya transferkan sekitar jam 1 kalau ndak salah,” ujar pengusaha tersebut.
Transfer yang terjadi tahun 2022;
*25 Agustus 2022 sebesar 5 juta
*01 september 2022 sebesar 40 juta
*16 September 2022 sebesar 6 juta
*19 Oktober 2022 sebesar 10 juta
Total pengiriman dari rekanan yang berada di Makassar senilai 61 juta.
Pengusaha ini mengaku kesal dengan permintaan fee yang berulang kali, bahkan saat mobil oknum tersebut rusak ia ditelpon untuk membantu ongkos perbaikan.
Persoalan proyek ini pun menjadi masalah. Ada temuan BPK terkait jaminan pelaksana yang harus dikembalikan. Pengusaha mengaku menunggu itikad baik, untuk menanggung nilai yang harus di setorkan ke BPK.