MORUT- Proyek Pembangunan Puskesmas Potowe Indo Lijo kecamatan Mamosalato, kabupaten Morowali Utara (Morut) yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2021 dengan pagu anggaran 9,5 Miliar rupiah tidak difungsikan.
Proyek yang menelan banyak anggaran ini, dilaksanakan untuk memberikan akses pelayanan kesehatan daerah pedalaman suku Wana. Sayangnya, mulai dari penempatan lokasi yang jauh dari pemukiman warga tepatnya sekitar 2 kilo, bangunan ini tidak pernah di manfaatkan dan hanya jadi bangunan mubazir.
Media ini melakukan investigasi ke lapangan, Minggu, 09 Juli 2023. Bangunan megah berlantai 2 ini mulai ditumbuhi ilalang, dan tidak lagi terawat. Bahkan perumahan dokter lengkap dan tampak sudah mulai rusak.
“Puskesmas ini tidak pernah di pake sejak dibangun. Disekitar sini hanya warga yang berkebun,” ujar salah seorang warga kepada media ini (9/7)
Berdasarkan kontrak kerja nomor: 440/002/KONT/PEMB.PUS/PKM-LJ/PPK/DINKES/MU/VIII/2021. Dengan nilai kontrak 8.643.300.000. Pelaksana CV. Citra Baru.
Puskesmas Lijo jadi sasaran Program Nusantara Sehat, Kementerian Kesehatan.
Nusantara Sehat merupakan upaya kesehatan terintegrasi mencakup aspek preventif, promotif, dan kuratif melalui penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis tim dengan jumlah dan jenis tertentu guna meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan di daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTKP) serta daerah Bermasalah Kesehatan (DBK).
Salah satu daerah yang disasar Program Nusantara Sehat Kementerian Kesehatan yakni Morowali Utara, Sulteng.
Tahun ini Pemerintah Daerah Morowali Utara menerima sebanyak 5 Orang tenaga kesehatan dari program Nusantara Sehat yang ditempatkan di Puskesmas Pontowe Indo Lijo.
Kelima orang tenaga kesehatan ini terdiri dari dokter umum, analis kesehatan, perawat, epidemiolog dan asisten apoteker.
Tim dari Nusantara Sehat ini diterima Kepala Puskesmas Pontowe Indolijo, (Senin 8/11/2021)
Tenaga kesehatan dari program Nusantara sehat yang bertugas di Puskesmas Lijo selama 2 tahun.
Akses jalan yang rusak membuat proyek ini susah di periksa.
Akses jalan menuju desa Lijo terbilang sulit. Proyek jalan Lijo Menyoe tahun anggaran 2022 dinilai tidak sesuai harapan. Daerah ini butuh perhatian khusus dari pemerintah Pusat, butuh anggaran besar untuk benar-benar memperbaiki akses jalan wilayah pedalaman ini.
Proyek Rekonstruksi jalan Lijo Menyoe dengan dengan anggaran sebesar Rp 14.351.202.000,00 (empat belas milliar tiga ratus lima puluh satu juta dua ratus dua ribu rupiah).
Dikerjakan oleh CV. PUTRA UTAMA dengan nomor kontrak 620/23 kont/PSJ-PEN/BM/DPUPRPKPD/lX/2022 tahun anggaran 2022. Proyek ini dinilai tidak sesuai harapan.
Kondisi medan yang sulit ini membuat pemeriksa dari aparat penegak hukum jarang sampai ke wilayah tersebut.
Lokasi pedalaman ini pernah dikunjungi Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Kolonodale Andreas Atmaji, SH, MH, bersama rombongan Bupati Morut pada bulan November tahun 2021 silam.
Kini peran penegak hukum dalam memeriksa proyek Puskesmas Lijo penting dilakukan, mengingat anggaran fantastis yang sudah dikucurkan.
Sampai Berita ini tayang, redaksi mencoba konfirmasi sejumlah pihak, termasuk Kadis Kesehatan Morut.