MORUT- Dikutip dari Media Center Delis-Djira. Pemerintah Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, mengalokasikan anggaran untuk sektor pendidikan sebesar Rp254 miliar atau sekitar 25 persen dari total APBD senilai Rp1,1 triliun.
“Ini bentuk tanggung jawab dan kami mewujudkan masyarakat Morut (Morowali Utara) yang sehat, cerdas, dan sejahtera,” kata Bupati Morowali Utara Delis J. Hehi pada Konferensi Kerja Provinsi (Konkerprov) II PGRI Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2022 di Ruang Pola Kantor Bupati Morowali Utara di Kolonodale, Kamis, 14 Juli 2022.
Sayangnya, potret dunia pendidikan di Morowali Utara masih sangat memprihatinkan. Bahkan di desa Gililana para orang tua murid SD harus kumpul dana memperbaiki rumah guru.
Ketua Badan Permusyasaratan Desa (BPD) Gililana Musrim Juma, menceritakan kondisi pendidikan di desa mereka yang memprihatinkan,
“Kemaren di rapat orang tua murid ada 32 orang, 1 orang kena 100 ribu. Baru kemaren kesepakatan itu, jadi hari ini sementara pengumpulan dana. Ini untuk membeli 50 lembar seng perbaiki rumah guru. Kayunya dan lata-latanya juga sudah rusak dan lapuk,” ujar Ketua BPD Gililana (13/7)
Rumah guru ini menghambat aktivitas pendidikan di desa Gililana, karna guru yang sering terlambat ke Gililana karna harus menggunakan perahu jolor, dikeluhkan orang tua murid. Sementara fasilitas rumah guru yang ada sudah tidak layak huni.
Program Cerdas yang di usung Pemerintahan pun jadi pertanyaan. Apalagi kucuran anggaran di sektor pendidikan yang sangat besar. Harusnya bisa menyentuh daerah pesisir hingga pedalaman.
Menanggapi hal tersebut, Kadis Pendidikan Morut M. Ridwan mengatakan tahun ini membuat perencanaan secara permanen.
“Soal rumah dinas guru kami tahun ini buat perencanaan secara permanen…supaya siapapun jadi kadis selanjutnya berkewajiban mengalokasikan setiap tahun,” tulis Kadis.
Potret ini sangat memprihatinkan, mengingat Morowali Utara saat ini di pimpin oleh Bupati bergelar doktor, dan Wakil Bupati (Wabup) bergelar master pendidikan.