Transformasi Pertanian Melalui GIS : Morowali Berkomitmen pada Pertanian yang Berkelanjutan

BERITA1152 Dilihat

 

Oleh: Moh. Ridwan Mangkali, SPM

Morowali- Kabupaten Morowali telah meletakkan batu loncatan besar dalam pengembangan sektor pertanian melalui penerapan Sistem Informasi Alat Panen Berbasis Geographical Information System (GIS).

Upaya ini digagas oleh Moh. Ridwan Mangkali, SP selaku Kepala Bidang Prasarana Dan Sarana Pertanian dalam pelaksanaan Aksi Perubahannya pada saat mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator Ank. XIV dengan mengambil fokus pada Sistim Informasi Alat Panen Berbasis GIS Di Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Morowali (Studi kasus Kecamatan Witaponda).

GIS adalah teknologi yang memungkinkan pengumpulan, analisis, dan visualisasi data geografis. Dalam konteks pertanian, ini berarti petani dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang lahan mereka, curah hujan, dan pola pertumbuhan tanaman.

Aksi Perubahan ini dimulai dengan identifikasi masalah di lapangan. Tim proyek berkolaborasi dengan Petugas Penyuluh Lapangan dan mengidentifikasi tantangan utama yang mereka hadapi dalam meningkatkan hasil panen mereka. Kemudian, mereka menggabungkan data dari berbagai sumber, termasuk data lahan dan sebaran alat panen per desa di kecamatan witaponda ke dalam sistem GIS, selanjutnya data diolah dengan menggunakan metode tumpang susun (overlay) dengan peta dasar Luas Baku Sawah 2019.

Hasilnya adalah pemetaan yang sangat rinci tentang lahan pertanian di Witaponda. Petani sekarang dapat mengakses informasi yang berguna seperti rekomendasi tanaman yang sesuai untuk lahan mereka berdasarkan analisis data. Mereka juga dapat memantau perubahan curah hujan dan mengambil tindakan yang sesuai.

Tidak hanya itu, tetapi pelatihan juga merupakan bagian penting dari perubahan ini. Tim lapangan yang terdiri dari Tim Aksi Perubahan Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan telah memberikan pelatihan kepada petugas penyuluh pertanian tentang cara menggunakan melakukan pengukuran lahan sawah dengan pola Ground Chek yang tertuang dalam peta kerja. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa lahan teknologi ini benar-benar memberdayakan mereka dalam mengambil keputusan yang lebih baik tentang pertanian mereka.

Hasil akhir dari Aksi perubahan ini dapat menjadi masukkan untuk Pemerintah Daerah tentang kebutuhan riil alat panen dikecamatan witaponda berdasarkan luas lahan sawah per desa. Harapannya semoga aksi ini dapat terus berlanjut ke semua wilayah Kabupaten Morowali dan tidak hanya berfokus pada satu jenis alat mesin pertanian.

“Menulis tentang perubahan yang terjadi di Kabupaten Morowali, khususnya dalam implementasi Sistem Informasi Alat Panen Berbasis GIS di Kecamatan Witaponda, adalah pengalaman yang luar biasa. Saya sangat terinspirasi oleh komitmen pemerintah dan masyarakat lokal untuk memajukan sektor pertanian.

Melalui kata-kata, saya berusaha menyampaikan bagaimana teknologi dapat menjadi pendorong utama dalam pertanian yang lebih cerdas dan berkelanjutan. Ini adalah contoh nyata bagaimana perubahan positif dapat dimulai dari inovasi teknologi yang memadukan data dengan kebijakan yang bijaksana.

Saya percaya bahwa setiap cerita yang saya tulis adalah langkah kecil dalam mendukung perubahan ini. Saya berharap bahwa tulisan ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan dan memanfaatkan teknologi untuk mencapai hal tersebut.”

Terima kasih atas kesempatan ini, dan semoga perubahan ini terus berlanjut untuk kebaikan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *