MOROWALI UTARA- Humas PT. C-GONG Perkasa Rabuhan M. Kasim terlibat debat dengan Kepala Desa Tambale Abtar di lokasi yang jadi sengketa tapal batas antara kabupaten Banggai dan kabupaten Morowali Utara (Utara), yang di klaim perusahaan sebagai wilayah IUP dan memasuki wilayah desa Tambale.
“Saya ini ahlinya peta, tentara kalau tidak tau peta. Tidak cocok jadi tentara,” ujar Rabuhan dalam video, saat berdebat dengan Kades Tambale.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai Humas PT. C-GONG Perkasa, Rabuhan Kasim selalu menyebut identitasnya sebagai purnawirawan TNI.
Ketika media melakukan konfirmasi via sambungan telpon Humas PT. C-GONG ini menolak panggilan. Dan hanya membalas pesan whatsapp,
“Selamat pagi Pak……! kalau mau mendapatkan info terhadap saya, lebih baik kita ketemu langsung supaya bisa mendapatkan info yg jelas saya kalau lewat telpon saya tidak layani. Mohon maaf pak……!🙏🙏🙏, ” tulis Rabuhan Kasim
Pemerintah Kabupaten Morut sendiri melalui Wakil Bupati (Wabup) Morowali Utara (Morut) H. Djira, K,.S.Pd,.M.Pd pernah mengundang pimpinan PT. C-GONG PERKASA untuk melakukan mediasi dengan masyarakat Desa Tambale kecamatan Mamosalato terkait permasalahan lahan tambang. Surat Bupati Morowali Utara Nomor: 005/054/PEM/IV/2022 Perihal mediasi/fasilitasi permasalahan lahan pertambangan di wilayah perbatasan kabupaten Banggai Dan kabupaten Morowali Utara tertanggal 19 April 2022. Setelah pertemuan tersebut patok palang telah di pasang. Namun PT. C-GONG Perkasa kembali berulah lagi. Melakukan kegiatan pertambangan memasuki wilayah desa Tambale kabupaten Morowali Utara.
Kades Tambale Abtar berulang kali menyampaikan, bahwa masyarakat desa Tambale minta perusahaan melakukan sosialisasi dan tidak melanggar kesepakatan hasil rapat**