Kemenkes apresiasi Bupati Morut yang perjuangkan nasib para Nakes di daerahnya

BERITA817 Dilihat

Jakarta, MCDD – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan apresiasi kepada Bupati Morowali Utara Delis J. Hehi yang datang langsung ke Kemenkes di Jakarta untuk memperjuangkan nasib para tenaga kesehatan (nakes) yang namanya belum masuk dalam sistem (portal) data nakes untuk persiapan ujian peningkatan status menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Terima kasih atas keseriusan dan kepeduliannya. Hingga hari ini, cuman Bupati Morowali Utara yang datang langsung untuk memimpin tim dalam rangka sinkronisasi data nakes P3K di level kementrian,” kata Direktur Perencanaan Tenaga Kesehatan Kemenkes Dr. Sugiyanto SKM, S.Pd, M.App.SC saat menerima Bupati Morut Delis di Kemenkes Jakarta, Jumat.

Kedatangan Bupati Delis ke Kemenkes dengan didampingi Kepala Bapelitbangda Morut, Direktur RSUD Morut dan Kabag Prokopim itu sebagai respon bupati atas keluhan nakes yang namanya tidak terinput dalam portal Kemenkes untuk mengikuti tes P3K.

Bupati menyambangi kantor Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI dan diterima Direktur Perencanaan Tenaga Kesehatan Kemenkes Sugiyanto.

Delis menjelaskan bahwa saat pendaftaran ke portal ditutup 1 April 2022, terdapat 504 nakes Morut yang sudah terinput, namun masih ada 115 orang lagi yang namanya belum tercantum, padahal pada waktu pelaksanaan desk, mereka itu telah diusulkan oleh dinas terkait.

Karena itu, Bupati Delis memohon kebijakan Kemenkes agar ada solusi supaya nakes tersebut dapat dimasukan namanya ke dalam portal sehingga mereka layak untuk mengikuti seleksi P3K nantinya.

Direktur Perencanaan Tenaga Kesehatan Kemenkes Sugiyanto menjelaskan bahwa proses penginputan data nakes telah ditutup pada 1 April 2022, sehingga apabila ada kesalahan data yang dilakukan perbaikan oleh nakes tersebut seperti contoh STR tidak berlaku lagi atau kesalahan penginputan NIK di atas tanggal 1 april maka akan terbaca dalam sistem sebagai penginputan baru.

Namun demikian, kata Sugoyanto, akan dilakukan pencocokan data kembali dan diarahkan agar melakukan pelaporan secara individu melalui helpdesk. Dengan demikian, ada harapan bahwa ke-115 nakes yang belum tercantum dalam portal, bisa diakomodir untuk mengikuti tes P3K nantinya. (RoMa/HP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *