BUNTA- Perusahaan smelter nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) menyelenggarakan penyuluhan pencegahan stunting dan pentingnya gizi serta pemberian paket makanan tambahan bagi orang tua dan bayi stunting dan garis kuning di Desa Tanauge, Desa Bunta dan Desa Bungintimbe, Kabupaten Morowali Utara pada tanggal 17, 20 dan 21 Maret 2023 di aula kantor desa masing-masing.
Perwakilan PT GNI Jerod Godwin mengungkapkan, kegiatan ini diharapkan dapat memberi edukasi masyarakat akan pentingnya gizi saat kehamilan dan usia tumbuh kembang anak (golden age) sekaligus sejumlah upaya pencegahan dan penanganan stunting.
“Supaya warga dapat pembekalan dan pemahaman mengenai pentingnya gizi saat kehamilan dan usia tumbuh kembang anak (golden age). Hal ini diharapkan dapat menekan angka stunting di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/3/2023).
Jerod menambahkan, kegiatan edukasi ini merupakan upaya yang dilakukan perusahaan dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal sejak dini. Sebagai informasi, kegiatan ini diikuti oleh para ibu, anak, perwakilan desa setempat, Kader Kesehatan serta perwakilan dari Puskesmas Molino, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara.
“PT GNI menyadari bahwa anak muda adalah generasi penerus bangsa sehingga penting menjaga tumbuh kembang fisik dan mental/jiwa sejak dini karena anak sehat dan kuat berbanding lurus dengan SDM yang lebih baik,” ucapnya.
Kegiatan edukasi yang dilakukan atas kerja sama PT GNI dengan PT Stardust Estate Investment (SEI) ini merupakan bukti nyata perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.
Pelaksanaan kegiatan tersebut juga mengacu pada Sustainable Development Goals (SDGs) yang memiliki 17 capaian yang bertujuan untuk membantu mengakhiri kemiskinan, tanpa kelaparan, serta mewujudkan kehidupan sehat dan sejahtera.
Salah seorang Kader Arni, menyampaikan apresiasinya kepada PT GNI atas kegiatan penyuluhan dan bantuan makanan tambahan yang diberikan demi memenuhi gizi anak stunting di desanya.
“Terima kasih kepada PT SEI dan PT GNI karena telah memberikan makanan tambahan untuk bayi kami yang stunting, kami terima kasih,” ungkapnya.
Diketahui, Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang membuat tinggi badan seorang anak tidak mencapai angka ideal di usianya. Status ini menunjukkan indikasi masalah gizi kronis akibat kekurangan gizi maupun infeksi dalam jangka waktu yang lama. Stunting sendiri disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi ibu hamil, terbatasnya pelayanan kesehatan selama masa kehamilan, kurangnya akses makanan bergizi seimbang dan kurangnya akses air bersih bagi masyarakat.
Stunting menjadi isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan menerbitkan hasil studi status gizi Indonesia dengan hasil prevalensi balita stunted nasional pada 2021 menunjukan angka 24,4% atau sebanyak 5,33 juta jiwa. Adapun prevalensi stunting di Kabupaten Morowali Utara berkisar pada angka 24,6% atau terendah ke 2 dari 13 Kabupaten/Kota se-Provinsi Sulawesi Utara. VAN