BUNTA – Suatu perusahan bisa membawa begitu banyak dampak positif, salah satunya terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan desa setempat. Hal tersebut dapat dilihat dari kehadiran PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara.
Bukan hanya prosedur keamanan kerja di PT GNI saja yang menjadi perhatian, pihak perusahaan juga turut mendorong peningkatan kesejahteraan ekonomi warga setempat lewat kehadirannya di Kabupaten Morowali Utara, antara lain Desa Bunta hingga Desa Tanauge.
PT Gunbuster yang merupakan sebuah perusahaan smelter nikel yang berada di Morowali Utara, Sulawesi Tengah ini hadir sebagai perusahaan pengolah nikel yang bersinergi dalam program hilirisasi minerba.
Perusahaan smelter terbesar di Indonesia tersebut memiliki keyakinan bahwa dengan ketenagakerjaan yang kondusif, maka dapat terbentuk juga iklim usaha yang kondusif.
Maka itulah, pihak perusahaan senantiasa menjalankan berbagai upaya yang mengedepankan keselamatan kerja dan kesejahteraan karyawannya, dimulai dari menerapkan prosedur keamanan kerja di PT GNI, hingga memberikan berbagai fasilitas.
Rupanya, upaya membangun iklim yang kondusif tidak hanya diberikan perusahaan kepada para karyawannya saja, melainkan juga kepada masyarakat di sekitar lokasi perusahaan smelter tersebut.
Kepala Desa Bunta Christol Rizal Lolo mengatakan, gambaran Desa Bunta sebelum adanya PT Gunbuster adalah desa yang terpinggir. Masyarakat hanya fokus pada berkebun, memeka (memancing), dan mensewatop (menjahit atap). Sejak PT GNI masuk ke Desa Bunta pada 2019, segala proses yang ada di perusahaan tersebut turut berkontribusi secara signifikan bagi perekonomian daerah.
Terlebih, hadirnya PT Gunbuster telah membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat dan mampu menyerap ribuan pekerja. Diketahui, hingga saat ini PT GNI telah menyerap lebih dari 10.000 pekerja.
“Masuknya PT GNI membuat semua berubah. Hari ini sudah terlihat banyak yang berubah menjadi lebih baik dan dalam waktu 1,3 tahun sudah ada 85 unit kos-kosan yang dibangun, ada pula 7 BRILink yang dibangun, serta serapan tenaga kerja yang dilakukan perusahaan ini juga cukup besar,” ungkap Christol.
Dukung UKM-UKM lokal di Desa Bunta
Keberadaan PT Gunbuster Nickel yang baru sekitar hampir lima tahun di Desa Bunta ini dirasa telah memberikan banyak kontribusi yang signifikan bagi kehidupan masyarakat setempat. Salah satu manfaat perekonomian yang diberikan perusahaan ini adalah bantuan terhadap nelayan lobster di Morowali Utara (Morut).
Seorang pembudidaya lobster di Morut, Andri Muhammad Sondeng, mengatakan, PT GNI telah banyak memberikan bantuan terhadap budidaya lobster yang dikembangkan oleh nelayan.
“Kami dipercaya untuk mengakses dan mendapatkan kesempatan untuk mendorong budidaya lobster di Morut. Saat sudah berjalan sebulan, pasokan lobster lokal kami berlimpah dan kami justru kewalahan dalam melakukan pengembangbiakan, karena pasokan bibit yang diberikan oleh PT GNI begitu luar biasa pasokannya,” ujar Andri.
Selama menjalankan budidaya lobster, lanjut Andri, memang ada pasang surut yang dilaluinya, terutamanya berkaitan dengan standar harga yang berbeda antara musim panen dan musim non panen. Namun, berkat bantuan dari PT Gunbuster memberikan jaminan kepastian harga dan nilai tambah ekonomi.
Tak hanya bagi budidaya lobster, keberadaan perusahaan juga begitu dirasakan bagi para pedagang di pasar Bunta. Salah satunya adalah pedagang pakaian yang sudah berjualan di Pasar Bunta sejak tahun 2016, Rizal.
“Semenjak adanya perusahaan PT GNI ini, pendapatan saya sangat meningkat. Alhamdulillah, saya juga sudah bisa buka cabang,” ungkapnya.
Hasiman, seorang pedagang warung makan di dekat PT GNI ini juga mengaku terbantu dengan hadirnya perusahaan smelter nikel ini. Sebab, banyak pegawai PT Gunbuster yang berkunjung ke tempatnya untuk memesan makanan, hingga ia sekarang memiliki banyak langganan.
“Harapan saya untuk PT Gunbuster juga kedepannya bisa terus berlanjut, sehingga masyarakat di Tanauge tidak lagi kesulitan dalam mencari pekerjaan karena sudah ada PT GNI di desa kami,” tutup Hasiman.